Ia di sana
Menunggu bersama buku kesayangannya
Yang tak pernah lepas lekatan tangannya
Dan nona hanya diam termenung
Berkhayal di malam yang mendung
Menahan rindu yang menggunung
Tapi ia tetap lah disana
Tak ada selewat kata
Memang tidak ada perkara
Hanya nona yang setelahnya mungkin saja berkurung
Dengan tampang tertekuk tanda murung
Serasa sedang berkabung
No comments:
Post a Comment